Selasa, 21 Mei 2013

Penyakit Anak KOS


Tulisan ini sebagian pengalaman penulis dan mungkin juga pengalaman teman-teman yang senasib menjadi anak kos.
Menjadi anak kos itu memang banyak suka dukanya. Kadang malah banyak dukanya seperti yang saya alami selama ngekos.
Apalagi tempat kos saya adalah tempat kos yang murah yang penting bisa tidur (ini yang penting) dan belajar (ini kalau pas mau ujian saja hehehe), dan tempatnya tidak terlalu jauh dari Kampus tempat saya kuliah dulu.
Saya tidak akan bercerita panjang lebar tentang bagaimana suka-dukanya jadi anak kos. Saya akan berbagi penyakit apa saja yang sering di derita anak kos.
-Penyakit Typus
Ini penyakit langganan bagi anak kos yang tidak menjaga makan maksudnya kadang makan kadang puasa, kadang makan 3 kali sehari kadang sehari sekali saja. Terkadang hanya mi instan yang jadi santapan. Mi instan adalah makanan wajib anak kos. Cara masaknya juga mudah tinggal ambil air kemudian panaskan dengan heater langsung direndam saja pakai air yang baru panas dari heater, udah dech gak paka lama sudah bisa disantap.
Penulis pernah mengalami hampir 2 minggu masuk rumah sakit gara-gara terserang penyakit ini. Rambut sampai pada rontok padahal belum jadi professor hehehe. Ya ini karena kesalahan dan kecerobohan diri sendiri. Kurang tidur dan banyak begadang (padahal sudah dilarang bang haji) juga sebagai faktor yang ikut mempengaruhi terkena penyakit ini.
-Malaria dan DBD
Nyamuk adalah teman anak kos. Tanpa nyamuk tidur seperti dalam surga, apalagi tempat kos penulis dulu di sekitarnya masih ada sawah-sawah , jadilah santapan nyamuk setiap malam. Pasang anti nyamuk asapnya gak kuat di pernapasan, pasang kelambu udara panas gak ketulungan. Maklum kos murah gak pake AC. Malah dulu teman satu kos kasurnya terbakar gara-gara kena obat anti nyamuk bakar. Untung rumah kos gak ikut kebakaran.
Malaria dan DBD adalah langganan penyakit anak-anak kos. Gara-gara penyakit yang satu ini sampai-sampai teman satu kos menunda kuliahnya dan pulang kampung untuk perawatan di rumah.
-Munmen atau Muntaber
Ini penyakit disebabkan kurang menjaga kebersihan makanan. Biasa anak kos laki-laki banyak yang pemalas penulis tidak termasuk yaa hehehe. Jajan sembarangan untuk sekedar mengisi perut akhirnya berbuah petaka kena munmen alias muntah sambil mencret-mencret . Sangat menderita. Sudah jadi mahasiswa gizi buruk kena munmen akhirnya badan tinggal tulang dibalut kulit tanpa isi. Bisa dibayangkan dulu waktu kuliah banyak yang kurus-kurus. Eh.. sekarang sudah sukses pada buncit-buncit, mungkin balas dendam kali ya hehehe.
-Penyakit Gatal-Gatal (Panu,Kadas,dkk)
Penyakit ini saya jadikan satu paket saja. Ini penyakit sering menjangkiti anak kos yang malas mandi (penulis tidak termasuk). Jarang ganti baju karena malas nyuci. Handuk jarang dicuci atau malah kongsi sama temen sekamar. Waduh kacau dech, akhirnya penyakit kulitnjya juga jadi berkolaborasi. Wah akhirnya tensin dech kalau udah kena penyakit ginian, jadi uring-uringan dan gak males-malesan mandi dan cuci serta bersih-bersih. Tapi sudah terlambat tato dikulitpun sudah terbentuk dengan gratis dan tanpa biaya tambahan sedikitpun hehehe.
-Penyakit Kejiwaan dan Moral
Ini termasuk penyakit berat yang menimpa anak kos. Sakit jiwa mudah menyerang anak kos. Kadang ini sulit mencegahnya karena tergantung kejiwaan masing-masing anak kos. Jika ada teman yang sudah kena juga tidak bisa dideteksi secara langsung.Sakit ini ada yang ringan dan berat. Contoh yang ringan adalah penyakit malarindu atau kangen rumah. Kemudian stress ringan karena nilai yang jeblok dan banyaknya tugas kuliah yang harus diselesaikan. Ada pula teman kos kena penyakit kleptomania (suka ngambil barang temen kos) akhirnya jadi berkelahi dan saling tuduh. Paling gawat lagi adalah penyakit narkoba dan seks bebas yang sering dialami oleh anak-anak kos.
***
Tidak semua anak kos mengalami penyakit yang penulis uraikan diatas. Tulisan diatas hanya sebagai gambaran buruk anak kos yang bisa diantisifasi dengan melakukan hal-hal yang berkebalikan. Carilah tempat kos yang layak, bersih dan nyaman. Jaga diri sendiri karena anak kos sudah tidak diawasi orang tua. Jaga kepercayaan orang tua kepada kita. Cari rumah kos yang memiliki induk semang (bapak atau ibu kos) yang perhatian dengan anak-anak kosnya. Sebagai orang tua juga harus selalu mengontrol anak-anaknya yang tinggal di rumah kos. Jangan diberikan kepercayaan 100% yang kadang bisa disalah gunakan oleh anak-anak kita.
Semoga tulisan ini bisa bermanfaat untuk anak kos, bapak kos atau ibu kos (jangan kejam-kejam kalau nagih uang kos hehehe), atau bahkan untuk para orang tua yang memiliki anak-anak yang sedang kuliah di kota lain dan tinggal di rumah kos.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar